Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang berarti manusia
membutuhkan manusia lain dalam menjalankan kehidupannya. Tidak ada satu pun
manusia yang tidak membutuhkan manusia lain. Salah satu Contoh, ketika makhluk
pertama yang diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi yakni Adam AS, masih
membutuhkan manusia lain sebagai pendamping untuk menemaninya hidup di Surga.
Padahal di dalam surga berbagai kenikmatan yang tidak dapat dinalar dan
dirasakan di dunia telah diterima oleh Adam AS. Kemudian, sesuai dengan
permintaan Adam AS. Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam AS sebagai
pendamping hidup dalam suka dan duka dan merawat serta memelihara cinta kasih
mereka dengan melahirkan keturunan-keturunan sebagai penerus generasi –generasi selanjutnya.
Dari hal tersebut
di atas, maka keinginan untuk tidak hidup sendiri atau ketika manusia
membutuhkan manusia lain dalam hidupnya, adalah fitrah manusia yang sudah ada
sejak zaman ajali .
Masih belum percaya
? Dalam contoh kasus sehari-hari, seperti halnya seorang ibu yang ingin membuat
sambal. Banyak orang yang mengatakan bahwa membuat sambal adalah perkara yang
mudah. Namun apabila kita lihat satu per satu mata rantai mekanismenya, sorang
ibu tidak mampu membuat sambal seorang diri.
Untuk membuat
sambal diperlukan bahan-bahan seperti garam, bawang merah, cabai, tomat dan
lain-lain serta dibutuhkan pula bermacam-macam peralatan seperti pisau, alat
untuk menghaluskan bumbu, dan sebagainya. Dari semua bahan dan peralatan tersebut
tidak mungkin seorang ibu dapat mememnuhinya seorang diri. Ia membutuhkan jasa
petani, pedagang dan orang lain yang terlibat hingga jadilah sambal sesuai yang
diinginkannya. Masih belum percaya juga ? coba anda ingat sejak anda bangun
tidur hingga tidur kembali, apakah anda melakukan interaksi dengan manusia
lain. Jika ya itu tandanya anda tidak mampu hidup sendiri.
Dari uraian dan
contoh tersebut maka kita sadar bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri.
Masih ada tetangga, teman, sahabat dan keluarga yang setiap saat selalu hadir
disisi kita. Menemani kita saat kesepian, melindungi kita dari bahaya dan
ancaman, menolong kita dari musibah yang menimpa diri kita, maka dengan siapa
lagi kita hidup di dunia ini jika bukan dengan sesama manusia yang saling bantu
membantu dalam menjalanai fitrahnya hidup di dunia ini.
Kata Bijak
Ø Tidak ada masalah-masalah yang tidak dapat kita selesaikan bersama,
dan amatlah sedikit yang dapat kita selesaikan sendiri. (L. B. Johnson)
Ø Adalah sebuah langkah besar dalam pengembangan anda saat anda
menjalani bahwa orang lain dapat menolong anda melakukan pekerjaan lebih baik
daripada yang dapat anda kerjakan sendiri. (Andrew Carniege)
Ø Kita harus tetap bersatu. Kalau tidak kita akan terpisah-pisah.
(Benjamin Franklin)
Ø Telah lama saya sangat yakin bahwa pada dasarnya, majikan dan
karyawan adalah mitra, bukan musuh. Kepentingan mereka sama, tidak berlawanan
yang dalam jangka panjang, kesuksesan yang satu tergantung pada kesuksesan yang
lain. (John D. Rockfeler)
Ø Lebih baik memliki seseorang yang bekerja bersama anda, daripada
tiga orang yang bekerja untuk anda.
Ø Kemitraan adalah persahabatan + kepemimpinan + kepercayaan +
kecapakapan kerja.
Ø Sambungkanlah persahabatan pada orang yang memusuhimu.
Ø Barangsiapa yang mengetahui atau menyelidiki cela saudaranya
(saudara se-agama) maka Allah akan mengikuti terus akan cela orang itu.
(Muhammad SAW)
Ø Sebaiknya kita selalu memelihara hubungan sepintas lalu dengan
orang-orang seperti sejak dulu, baik kita menganggap mereka menarik maupun
tidak. Begitu cepatnya kita bisa lupa pada hal-hal yang kita sangka tidak akan
pernah kita lupa. (Joan Didion)
Ø Persahabatan sejati tidak akan membeku pada saat musim dingin.
Ø Orang-orang yang kaya ialah orang yang memiliki kawan sejati.
Ø Barangsiapa yang mencari teman yang tidak memiliki cela, maka ia
tetap tidak akan memiliki teman.
Ø Barangsiapa yang menasehatimu maka ia lebih mencintaimu.
Ø Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.
(Umar bin Khatab)
Ø Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam
segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh
kegiatan menjadikan kegian mandeg atau tidak berjalan. (Bediuzzaman Said Nursi)
Ø Kebesaran suatu persahabatan bukan terletak pada sambutan tangan
terbuka atau senyuman kesukacitaan persahabatan, melainkan inspirasi jiwa yang
dirasakan saat dia menemukan orang yang ia percaya dan mempercayainya.
Ø Belajarlah hidup bersama orang lain. Belajarlah menghargai keyakinan
orang lain. Belajarlah menyelesaikan konflik
tanpa ada pihak yang merasa dikalahkan.
Ø Sangat logis kalau kita harus mengisinya dengan kegembiraan,
persahabatan, optimisme dan bukan kerusakan, permusuhan dan pesimisme.
***Al-Bantany112
Tidak ada komentar:
Posting Komentar