Rabu, 04 Agustus 2010

Asyiknya mengenal Karakter melalui Tanda Tangan

Mau tahu kepribadian rekan kerja kita? Atau bingung mengenal karakter pasangan hidup kita? Gak perlu sibuk wara-wiri nyari dukun dengan jampi-jampinya, atau ngegosip yang gak pernah ada habis-habisnya. Kini Anda cukup membaca informasi ini dengan singkat dan kemudian mempelajari serta mendalami melalui intensitas latihan rutin ilmu grafology.
Ilmu ini bukanlah ilmu mistik yang mampu meramal nasib seseorang melalui tulisan tangan. Grafology merupakan ilmu saintifik yang mempelajari karakter atau kepribadian seseorang melalui tulisan tangan. Grafology telah di kenal sejak 6000 tahun yang lalu pada masa peradaban Cina, Yunani dan Romawi. Ilmu ini diperkenalkan dan dipopulerkan pertama kali oleh Jean Michon, seorang pria berkebangsaan Perancis pada abad 19. Kemudian pada tahun 1930, grafologi sebagai ilmu modern dikembangkan oleh psikolog Amerika yang bernama Gordon Allport.
Grafology saat ini sering digunakan pada seleksi rekruitmen pegawai untuk mengetahui karakter calon pegawai yang akan direkrut. Namun sejatinya ilmu ini bisa diaplikasikan dalam berbagai situasi dan kondisi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya seorang guru yang ingin lebih mengenal murid-muridnya, seorang mahasiswa yang ingin berhadapan dengan dosen pengujinya atau pasangan muda-mudi yang sedang di mabuk kasmaran dan selalu haus informasi pasangannya, semuanya dapat terjawab melalui tulisan tangan.
Sebelum pada tataran praktis, perlu di ingat bahwa parameter penilaian objektivitas grafologi bersifat subjektif, karena pada hakikatnya, yang mengetahui karakter seseorang adalah dirinya sendiri. Terkadang mungkin saja yang bersangkutan tidak menyadari atau berusaha menutup-nutupinya. But don worry, secara tidak sadar ayunan gerakan tangan kita dipengaruhi oleh kondisi psikis dalam diri yang keluar dan terekam melalui coretan tulisan. Hal inilah yang menjadi penilaian dalam teknik membaca karakter seseorang melalui grafology. Ok kita langsung pada intinya!!! takutnya kalau kelamaan dan panjang lebar kuatir di tinggal kabur pembaca...
1. Arah kemiringan huruf
a) Ke kanan = ekspresif, emosional
b) Tegak = menahan diri, emosi sedang
c) Ke kiri = menutup diri

2. Bentuk umum huruf-huruf
a) Bulat atau melingkar = alami, easygoing
b) Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
c) Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman
d) Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar


3. Huruf-huruf bersambung atau tidak
a) Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak
b) Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial).
c) Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama

4. Spasi antar kata
a) Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)
b) Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak

5. Jarak vertikal antar baris tulisan
a) Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
b) Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara
c) Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik

6. Interpretasi huruf ‘t’
a) Letak palang (-) pada kail ‘t’
- Cenderung ke kiri = pribadi waspada, kurang percaya pada semua hal
- Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab (kemungkinan cocok dalam bidang manajemen)
- Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin
b) Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.
Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’:
- Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas)
- Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
- Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan

7. Arah tulisan pada kertas
a) Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
b) Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
c) Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri

8. Tekanan saat menulis
Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya.
Jadi penasaran ??? mau coba ??? cari aja penulisnya!!!***Al-Bantany 112
Referensi : www.wirasabha.web.id dan visimediapustaka.com